Seni Budaya Muhammadiyah merupakan Dakwah

  Satu lagi karya film yang menceritakan tentang Muhammadiyah, film yang berjudul Meniti 20 Hari, karya Sutradara Arimas Seniman dan Budayawan Muhammadiyah mengisahkan perjalanan dakwah Ar. Fachrudin yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah, ketika melakukan perjalanan dakwah dari Kota Palembang ke Kota Medan bersama dengan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1939, dengan mengambil…

Continue Reading

Muhammadiyah Kembali Berdakwah Melalui Film

Muhammadiyah kembali menunjukkan eksistensinya melalui gerakan dakwah yang dikemas melalui sebuah karya seni dalam bentuk film.  Film yang berjudul Meniti 20 Hari tersebut disutradarai oleh Arimas, yang merupakan salah satu kader Muhammadiyah. Film yang diproduksi di Palembang tersebut menceritakan perjalanan dakwah Ar. Fachrudin yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah, ketika melakukan perjalanan dakwah dari Kota…

Continue Reading

Patah tumbuh hilang berganti takkan melayu hilang di bumi

Tuah sakti hamba negeri esa hilang dua terbilang Patah tumbuh hilang berganti takkan melayu hilang di bumi Dalam konteks sosial masyarakat Indonesia modern, seringkali kita jumpai istilah “pribumi” yang biasanya mengacu pada identitas orang asli di daerah tertentu. Memang secara umum kita mengenal klasifikasi umum etnis kesukuan lokal Indonesia, misalnya orang Batak itu di Sumetera…

Continue Reading

Muhammadiyah Bicara Seni

Keputusan Munas Tarjih XXIII Tentang Kebudayaan dan Kesenian dalam Perspektif Muhammadiyah   Selama ini, banyak kalangan bertanya apa sebetulnya perspsektif Muhammadiyah tentang Kebudayaan dan Kesenian. Lebih-lebih pada Tanwir di Denpasar 2002 lalu Muhammadiyah juga telah menetapkan Dakwah Kultural sebagai salah satu programnya. Seolah-olah ada banting stir di Muhammadiyah. Sebetulnya apa yang dilakukan di Tanwir Bali…

Continue Reading

Strategi Kebudayaan Taktis Dianggap Ampuh untuk Memberantas Korupsi

JAKARTA — Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hajriyanto Y.Thohari mengatakan, strategi kebudayaan di Indonesia masih kurang taktis dalam memberantas korupsi. Misalnya, ujar dia, penggunaan kata ‘korupsi’ masih saja digunakan dalam tindakan penyalahgunaan uang negara  untuk kepentingan pribadinya atau orang lain. Menurut Hajriyanto, penyandangan kata bagi orang yang menyelewengkan uang negara itu harus hina di mata…

Continue Reading

Memperkokoh Kedaulatan Rakyat Dalam Demokrasi Dari Perspektif Masyarakat Adat

Kalau kita mengamati perdebatan publik yang juga tercermin dalam liputan media massa tanah air, sorotan utama pada hampir seluruh pembicaraan tentang “demokrasi kita” menguatnya pengaruh kapital (politik uang) dalam perebutan jabatan-jabatan politik dalam negeri, mulai dari pemilihan kepala desa, bupati/walikota, gubernur sampai tingkat presiden. Situasi itu dengan gamblang bisa kita hubungkan bahwa telah terjadi kecenderungan…

Continue Reading

Ketika Bali Belajar Wisata ke Sleman Yogyakarta

Saya tidak kaget ketika Pemda Bali yang telah dikenal dengan kepariwisataannya di tanah air, Bali ternyata masih harus belajar dunia pariwisata dari dari Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya dalam hal desa wisata di Kabupaten Sleman. Hal itu semakin membuktikan bahwa desa wisata di Sleman memang telah dikenal dan diakui keberadaannya di ranah pariwisata Indonesia. Terlebih, karena…

Continue Reading