Ketika Bali Belajar Wisata ke Sleman Yogyakarta

54b331cb-c9c5-4bf7-902c-a985aae7367fSaya tidak kaget ketika Pemda Bali yang telah dikenal dengan kepariwisataannya di tanah air, Bali ternyata masih harus belajar dunia pariwisata dari dari Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya dalam hal desa wisata di Kabupaten Sleman.

Hal itu semakin membuktikan bahwa desa wisata di Sleman memang telah dikenal dan diakui keberadaannya di ranah pariwisata Indonesia. Terlebih, karena sejumlah desa wisata di Sleman berhasil memenangi lomba desa wisata nasional yang digelar tahunan.

Desa-desa wisata di Sleman memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing. Bahkan banyak yang sudah dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung sepertinya outbound, permainan anak dan keluarga.

Desa wisata di Sleman menawarkan aspek kealamian alam yang sangat dominan di masing-masing desa wisata di Sleman. Terlebih penting lagi manajemen SDM dan kelembagaan sudah begitu berkembang, yang dalam hal ini peran serta masyarakat lokal dalam pengembangan desa wisata cukup aktif.

Itu berarti bahwa aspek pemberdayaan masyarakat lokal sudah sangat mengedepan. Bahkan dukungan dan partisipasi lembaga masyarakat di tingkat dusun dan desa dinilai cukup positif.

 

Berkaca dari Desa Wisata Sleman Yogyakarta ini, Rahmat Ingkadijaya, doktor dari sekolah Pascasarjana UGM menyebutkan Hasil penelitian yang ia lakukan kepada 300 keluarga yang dijadikan responden, ternyata ada 2 motif yang jadi latar belakang mengapa keluarga butuh piknik. Yakni untuk pelarian diri serta untuk pencarian sosial. “Jika dilihat dari hasilnya, ada 46% bilang kalau berwisata bareng keluarga bisa dijadikan ajang untuk pelarian, sisanya yakni 36% digunakan untuk pencarian sosial,” katanya.

Wisata yang paling diminati antara lain wisata ke alam, wisata minat khusus dan wisata budaya. Tiga aktivitas wisata ini sebenarnya cukup penting dan sangat esensial untuk diakomodasi sesuai dengan kebutuhan keluarga. Fasilitas yang sangat dikritik dan diperlukan oleh anggota keluarga yakni akses yang mudah dan adanya fasilitas pendukung yang maksimal, tambahnya.

Secara spesifik, aktivitas paling populer yang dilakukan oleh anggota keluarga yakni berwisata wisata kuliner, wisata belanja, dan menikmati pemandangan alam. Sebagian besar dari anggota keluarga,memutuskan memilih lokasi wisata dengan alasan memilih tempat wisata yang dekat dengan responden tinggal. Meski demikian, motif wisata tidak menentukan secara spesifik aktivitas wisata yang dipilih oleh keluarga karena setiap aktivitas wisata memiliki fungsi berbeda.

Semakin banyak keluarga yang puas terhadap aktivitas wisata yang dilakukannya maka akan semakin banyak keluarga yang memperoleh manfaatnya

Akhlanudin/Pimred Gema UHAMKA/Pemerhati Masalah Sosial Kemayarakatan/Ketua Dewan Kesenian Belitung

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top